Senin, 04 Mei 2015

[Resensi] Looking for Alaska

ISBN             : 978-602-03-0732-9

Penulis         : John Green

Halaman       : 288

Cetakan II     : Agustus 2014

Cetakan III     : September 2014

Penerbit      : Gramedia Pustaka Utama

Bahasa         : Indonesia


Sebelum. Miles "Pudge" Halter sangat suka kata-kata terakhir yang terkenal––dan bosan dengan kehidupannya yang biasa saja. Ia masuk sekolah berasrama Culver Creek untuk mencari apa yang disebut penyair Francois Rabelais sebagai "Kemungkinan Besar". Hidupnya jungkir balik di sekolah itu, yang kadang gila, tidak stabil, tak pernah membosankan. Sebab di sana ada Alaska Young, yang menawan, pintar, lucu, seksi, kacau, dan sangat memikat. Alaska menarik Pudge memasuki dunianya, melontarkannya ke dalam "Kemungkinan Besar", dan mencuri hatinya.
Sesudah. Segalanya tak pernah sama lagi.

____________________________________________________________________
Buku ini bisa didapatkan di toko buku online Bukupedia
______________________________________________

Dalam buku ini, John Green menceritakan tentang kehidupan Miles Halter --Sang Tokoh Utama-- yang memutuskan bersekolah asrama di Culver Creek untuk mencari "Kemungkinan Besar"-nya. Di sana, Miles sekamar dengan Chip Martin, dia menyebut dirinya sebagai Kolonel. Dia memberikan nama panggilan untuk Miles yaitu, Pudge. 

Miles bersahabat dengan Chip, Takumi dan Alaska. Miles tertarik dengan Alaska, perempuan itu menyembunyikan banyak teka-teki. Sampai suatu malam, Alaskan meninggalkan Culver Creek. Misteri itu dipecahkan oleh Miles, Chip dan Takumi.

John bisa menata plot dan kalimatnya dengan indah. Pembaca buku ini seolah dihipnotis untuk terus membaca. Buku ini menggunakan sudut pandang orang pertama yang membuat para pembaca merasakan keseruan, kenakalan dan kejahilan pada masa sekolah. Cerita tentang persahabatan membuat pembaca  ingin mempunyai jalinan persahabatan seperti mereka.

Namun, ada bagian yang menurut saya tidak cocok untuk dibaca remaja seperti saya sendiri.

Buku ini bisa dijadikan sebagai bacaan ringan, dan banyak yang merekomendasikan buku ini. Saya berikan penilaian 4/5 untuk buku ini.

"Francois Rabelais. Dia penyair. Dan kata-kata terakhirnya adalah, 'Aku pergi untuk mencari Kemungkinan Besar,' itulah alasanku pergi. Agar aku tak harus menunggu sampai mati untuk mulai mencari Kemungkinan Besar."-Looking for Alaskan, hlm 11

Jumat, 14 November 2014

I don't know.... just bored


Have you ever felt worthless and you just want to be just disappear?
Atau monster-monster dalam kepalamu membisikimu semua kata yang tidak pernah ingin kau dengar?
And you just fell apart
You’re feeling down
Pikiranmu tidak dapat berpikir jernih
Seperti sebuah air yang terkena setetes  zat pewarna yang menyerangmu
Sehingga air itu seluruhnya telah terkontaminasi oleh zat pewarna
Dan yang lebih buruknya
Bagaimana jika zat itu tidak dapat mengendap
Zat pewarna itu akan menempel dengan molekul-molekul air sehingga tidak dapat dipisahkan
Pernahkah dalam keadaan itu pikiranmu berkecamuk
Tanpa bias dikendalikan, tanganmu bergerak kesana kemari
Entah untuk mencari apa
Pandanganmu dan pikiranmu tidak karuan
Seperti merasa diputar-putar
Sehingga dirimu bahkan tidak mengetahui dengan pasti apa yang kau lihat, yang kau cari, atau yang kau pikirkan
Pikiranmu akan menjurus ke satu arah. Aku harus bebas dari semua ini. Aku harus menghentikannya atau lari.
Matamu melihat sebuah benda yang mengkilat
Tipis, tajam, dan berhasil menarikmu untuk meraihnya
Kau hanya memandang benda itu, menahan cairan panas berhamburan keluar dari matamu
Beberapa kenangan kembali terulang dalam kepalamu
Kenangan itu terus berulang-ulang, layaknya radio yang rusak
Awalnya itu adalah suatu alasan untuk tidak membuatmu melakukan itu
Kau diam berpikir
Melawan keinginan untuk menyakiti dirimu sendiri
Mengingat betapa beruntungnya dirimu
Namun
Pikiran itu datang
Mengingatkanmu akan awalnya kau mencari barang yang sedang kau pegang
Dan entah dengan dorongan apa
Kau menggoreskan benda tajam itu diatas kulitmu
Menggores kulitmu
Hingga kulitmu mengeuarkan sesuatu yang sangat indah
Merah dan menawan
Goresan kuas yang tajam dengan cat berwarna merah telah melupakan dirimu akan beban yang kau hadapi
Mahakarya yang kau buat akan selalu ada
Selamanya
Dan semua itu memberikan bekas yang mengingatkanmu
Bahwa kau dengan susah payah untuk tetap hidup
Mereka hanya dapat menertawaimu dengan semua itu
Namun mereka tidak tau
Setiap goresan yang kau buat
Memiliki sebuah cerita yang mereka tidak ketahui
I CUT TO LIVE

Minggu, 12 Oktober 2014

Cutting

So hey,
Err yeah I'm gonna talking about my problem rnrn

Umm last night I cut my wrist,
I'll regret what I just did
But I depressed and dont know what will I do

So I searched for something and I found the razor
And yeah its leave scars

But in this scars leave stories too so I can explain about everything

But its hard to hide it from people around me

If they knew that, theyll tell me that I'm useless and loser
And that will make me more depressed than they think

Or they will say "Just stop cutting"
But they dont know how hard to stop it

Its like my drugs

I admit that I always acted like I have a good life,
But dont you know that I have a cruel life

Sometimes its hard to say "Everything is alright" when you want to cry, or when you feeling like life is hit you down.

People cant understand

And no one that I can trust

You Gonna Hate This Blog

Hi,
Its actually not my secrets but... its kinda like pelampiasan atau tempat curhat gitu.
Emang urusan pribadi sih, tapi kalo mau baca ya silahkan umm

Its bored af

Okay

Lemme introduce myself, I'm Salsabila Zahra Aminullah
Call me Salsa, Zahra, SB or anything you want

You'll hate this blog
And
You will hate me tho bc everyone hates me and I hate myself